59. Kejujuran Pak Nathan

2128 Words

Senja baru saja terbenam di ufuk barat, di luar rumah nampak terlihat gerimis. Cuaca juga sangat tidak mendukung, membuat udara sedikit dingin. Ara merasa bosan berada di kamar terus, akhirnya ia lebih memilih duduk di teras rumah. Sambil menikmati kue, yang tadi sore dibuatkan Bu Nara. Tidak lupa, teh hangat sebagai pelengkapnya. Sesaat kedua kelopak matanya menatap ke arah gerbang, yang menjulang tinggi di depan sana. Entah mengapa tiba-tiba ia memikirkan seseorang, tetapi seseorang itu bukanlah Reza tunangannya. Melainkan Tristan, yang hampir seminggu ini ia sama sekali tidak menjumpai supir tampannya itu. 'Di mana kamu Alvaro, kenapa hampir seminggu ini kamu tidak kelihatan? Apa kamu sedang sakit, atau kenapa?' tanya Ara dalam hatinya, terselip perasaan khawatir di dalamnya. Enta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD