80. Benang Merah

1664 Words

"Apa yang kamu lakukan di situ, Nona? Kemarilah, bahaya kalau Nona berada di sisi tebing jurang seperti itu?'' panik Tristan, bicara dengan suara sedikit keras. Ara yang dalam posisi membelakangi, mendengar suara Tristan seketika menoleh. Tentunya, dengan air matanya telah membasahi kedua pipinya. Hal itu, seketika membuat Tristan terkejut. ''Al, kamu ada di sini juga," jawab Ara dengan tatapan sedihnya. Degh! "Iya, aku ada di sini. Sekarang ke marilah, di situ sangat berbahaya," ajak Tristan dengan isyarat tangannya. Namun, Ara malah menggelengkan kepalanya seolah menolak ajakan Tristan. "Tidak, Al. Aku merasa nyaman di sini, apalagi kalau aku jatuh ke sana. Mungkin itu akan lebih baik, dan aku tidak akan merasakan sakit hati lagi,'' tolak Ara, seraya menggelengkan kepalanya kemudia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD