"Ada apa sih? Siang-siang teriak-teriak?" Tanya Reyhan dari seberang sana. "Lina, masa cewe elu itu oralisme di depan mata gue! Tapi gue pas tidur sih! Dan itu gara-gara elu buka pintu rumah kagak elu kunci! Dan Resha datang, Melisa juga! Semua itu gara-gara elu! Dasar semeeeeennn!" Ujarnya geram sekali, sambil membawa pengki-nya ke halaman belakang. "Ah itu, iya aku lupa. Em, terus gimana?" Tanya Reyhan bingung, karena dia sedang berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaan di laboratorium. "Gue diputusin sama pacar gue! Situasinya memburuk, gue nggak punya hubungan sama Lina dan juga Resha. Tapi sikon tidak mendukung sama sekali! Gue divonis minus seminus-minusnya sama Melisa!" Ujarnya lagi dengan wajah geram, bercampur kesal. "Kalau diputusin kan bisa lanjut sama Naina?" Kelakar Reyha