Leebin melanjutkan mengetik naskahnya setelah kepergian Reyhan. Tiga jam tatapan matanya tidak beralih dari layar laptopnya. Pria itu kemudian merebahkan tubuhnya di atas sofa.
Ucapan Reyhan kembali terngiang dalam pendengarannya samar-samar. "Dia sayang sama gue.." Leebin berucap membayangkan wajah kusut kakaknya ketika mengucapkan kata-kata tersebut. Pria itu terkekeh geli saat kembali mengingatnya.
"Triiinggg!" Ponselnya kembali berdering. Mengangkat kepalanya sejenak untuk melihat siapa yang menghubunginya pada layar ponselnya.
"Halo Mel?" Sahutnya.
Melisa sudah sampai di rumah, gadis itu sedang merapikan buku-buku tugas miliknya di atas meja belajarnya. Seraya menjepit ponsel di antara bahu dan daun telinganya.
"Gue sudah sampai rumah dua jam tadi tapi sibuk jadi baru bisa t
