Leebin masih berada di beranda, jalan mondar-mandir tak tentu. Pikirannya terpaku pada kejadian pagi ini. Melisa Renata berada dalam satu mobil dengan Rydo Hermawan. Entah apa yang membuat pria itu terus merasa gusar, dia terus menerus mengingat itu. Ingin sekali ia menghubungi Melisa, apakah dia boleh menjemputnya sepulang kerja. Akan tetapi ia menahan perasaannya. Dia tidak mau Melisa berfikir kalau dirinya terlalu posesif. Karena mereka juga belum menikah kembali.
"Aku harus bagaimana? Membiarkannya saja bersama pria lain? Jika aku melarangnya, apa hakku? Aku bukan lagi suaminya, tunggu! Apakah aku sedang cemburu?! Hahahaha! Lalu kenapa aku tak segera menjawabnya ketika dia meminta untuk menikah lagi denganku?" Leebin mengulang kata-kata yang sama, berkali-kali! Berjalan mondar-mandir
