Derren terdiam di balik kemudi mobil yang tengah terparkir di basement apartemen milik Maya. Pandangannya jauh ke depan, pikirannya bahkan tidak ada di sini tapi sibuk bergulat memikirkan bayangan tentang istrinya. Sudah dua hari dirinya berpisah dengan sang istri atas permintaan Rania. Meski tetap berkomunikasi tapi Derren tidak pernah membayangkan akan berjauhan dengan Rania dalam situasi seperti ini. Ia merindukan malam berteman aroma tubuh istrinya, merindukan paginya memeluk erat tubuh wanita itu dan menggumamkan cinta pada telinga belahan jiwanya. Lama-lama Derren bisa gilá jika harus berpisah dengan Rania.
Sebelum datang ke apartemen Maya, Derren sudah menghubungi Rania, menawari istrinya untuk menemani agar tidak timbul kecurigaan dari Rania. Tapi Rania menolak dengan alasan tidak
