Suasana semakin hening, sementara Evelyn berdiri di ambang pintu, masih tercengang oleh kehadiran Billy yang tak terduga di hari yang seharusnya menjadi hari bahagianya sendiri. Di ruang tamu yang masih lengang, Fandi mendekati Evelyn yang baru saja selesai makan malam. Dengan suara pelan, ia berbisik kepada putrinya, "Eve, kamu ke kamar ya. Ayah mau bicara sama Billy." Evelyn menatap ayahnya dengan mata terbelalak, tak percaya. "Ayah mau bicara dengannya?" Fandi tersenyum tipis dan menjawab pelan, "Ayah ingin tahu apa yang akan dia bicarakan dengan ayah. Sudah, ya, kamu ke kamar saja." Tanpa banyak perdebatan, Evelyn pun meninggalkan ruang tamu, meninggalkan Fandi dan Billy. Tak lama kemudian, Fandi membuka pintu dan mempersilakan Billy masuk. Duduk di ruang tamu, Billy tampak gugup,

