Bab 32. Rumah Biantara

1331 Words

Kasih menatap bingung ruang tamu rumah Biantara. Kernyitan di dahinya semakin dalam ketika kakinya melangkah memasuki ruang tengah. “Anda tinggal di sini?” tanya Kasih kepada Biantara yang berjalan mendahuluinya. “Iya.” “Sendirian?” “Iya.” “Anda nggak merasa bahwa rumah ini tidak layak huni?” tanya Kasih lagi tampak bingung ketika mendapati rumah Biantara begitu kosong. Sejak memasuki rumah ini, Kasih tidak melihat satu barang pun di sini. Tidak ada meja ataupun kursi. Bahkan jam dinding pun tidak ada. “Tidak layak huni?” balas Biantara yang saat ini sudah berhenti melangkah dan sedang menoleh ke arah Kasih. “Rumah Anda seperti habis dirampok orang, Pak. Kosong,” kata Kasih. “Jangan bilang Anda tidurnya di lantai.” Biantara mendenguskan napas kesal mendengar komentar Kasih itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD