Siang ini Naryama akan mengadakan rapat bersama dengan sang profesor kesayangan. Walau pria itu tak lagi menjadi dosennya. Ia tetap merasa Val akan beri ia satu juta pelajaran dalam hidup. Itu kenapa ia tetap memanggil ia dengan julukan profesor. Tak peduli sekarang ia berstatus sebagai pendiri perusahaan yang bersekutu dengannya.
“Selamat datang, Pak Naryama,” sambut Pratista, seorang wanita yang merupakan sekretaris pribadi Profesor Val. “Pak CEO Vaclav saat ini tengah mendapat telpon dari salah seorang koleganya. Tolong ditunggu sekitar lima belas menit lagi.”
“Baiklah, akan saya tunggu,” jawab Naryama tenang. Beranjak mendudukkan tubuh di atas sofa.
Lima belas menit tepat kemudian. Sang Profesor keluar dari dalam ruangan dan menjemput sendiri mantan mahasiswanya. Sama sekali tak ada
