Dua Puluh Lima

1732 Words

Rabu (09.38), 09 Juni 2021 --------------------- “Kau terlihat sangat merindukanku, Kak Viktor.” Wajah Viktor memerah ketika dia melangkah masuk ke dalam kamar Alan. Deru nafas lelaki itu terdengar di telinga Alan ketika mereka sudah berdiri berhadapan. “Sedang apa kau di sini, hah? Pergilah! Tidak ada yang menginginkan kehadiranmu di sini.” Alan hanya mengangkat bahu tanda tak peduli. Samar-samar dia bisa mendengar nada gusar dalam setiap ucapan Viktor. “Aku rindu rumahku. Sesederhana itu.” Alan berkata santai. “Kau—” “Viktor!” Kedua lelaki dalam kamar itu menoleh ke ambang pintu. Rupanya Paman Edsel sudah berdiri di sana. “Keluarlah! Biarkan Alan beristirahat.” Ujar Paman Edsel tenang. “Ini pasti ulahmu.” Murka Viktor sambil menuding Paman Edsel. “Alan adalah pemilik rumah in

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD