bc

Rana's Mission

book_age16+
2.7K
FOLLOW
23.4K
READ
billionaire
family
fated
independent
drama
sweet
bxg
city
secrets
multiple personality
like
intro-logo
Blurb

Ruby meminta Rana agar menggantikannya bertemu dengan Sagara Dima Atharya, pria yang hendak dijodohkan dengan Ruby. Ruby memberi instruksi kepada Rana agar membuat Sagara menolak perjodohan itu bagaimanapun caranya. Rana yang hanya seorang pelayan tidak punya pilihan selain menyetujui permintaan Ruby. Namun, begitu bertemu dengan Sagara, Rana jadi tidak tahu harus bagaimana menjalankan misi untuk membuat Sagara menolak perjodohannya dengan Ruby. Pasalnya, Sagara adalah pria yang sulit diubah pendiriannya. Belum lagi ketampanan Sagara yang membuat Rana sering kali kehilangan fokus. Apakah Rana mampu untuk menjalankan misi dari Ruby? Ataukah misi itu akan gagal dan membuat Rana dalam masalah?

People photo created by lookstudio - www.freepik.com

chap-preview
Free preview
Bab 1
    Ruby berjalan dengan Rana di sampingnya. Perempuan berusia dua puluh lima tahun itu tampak tersenyum senang menatap orang-orang yang lalu lalang di bandara. Saat ini mereka hendak terbang ke Indonesia, negara kelahiran mereka berdua.     “Ruby, apa kamu yakin?” tanya Rana terdengar was-was.     Ruby mengangguk yakin. “Iya. Aku yakin seratus satu persen, Ran.”     “Tapi bagaimana kalau ketahuan?” tanya Rana lagi tampak gelisah.     Ruby berhenti berjalan dan menoleh ke arah Rana. “Nggak akan ketahuan. Keluargaku hanya mengirimi mereka fotoku dari beberapa tahun yang lalu. Aku sendiri tidak punya media sosial, aku tidak pernah memposting fotoku di mana-mana. Jadi bisa pastikan bahwa keluarga Atharya tidak tahu bentukku bagaimana. Apalagi Sagara. Aku dengar pria itu terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga tidak punya waktu untuk sekadar mencari informasi tentang wanita yang akan dijodohkan dengannya. Lagian kita berdua memiliki postur tubuh yang sama. Rambut kita pun memiliki warna dan potongan yang sama.”     “Kecuali kamu terlihat seribu kali lebih cantik daripada diriku.”     “Kata siapa?” tanya Ruby dengan dengusan tawa. “Lagian, ini semua bukan soal tampang, Ran. Yang kamu butuhkan adalah berdiri tegak dengan dagu terangkat tinggi dan boom, kamu sudah terlihat seperti anak seorang konglomerat.”     Memang, kepergian mereka ke Indonesia adalah khusus untuk mempertemukan Ruby dengan Sagara, pria yang hendak dijodohkan dengannya. Ruby direncakan akan menginap di rumah keluarga Atharya selama beberapa minggu sekalian untuk mendekatkan Ruby dan Sagara. Tapi, tentu saja rencana itu tidak akan berjalan sesuai dengan perkiraan kedua belah keluarga karena Ruby sudah memiliki rencana lain.       “Tapi bagaimana jika ketahuan?” tanya Rana dengan tidak yakin. Rana masih meragukan rencana gila Ruby itu.     “Nggak akan ketahuan jika kamu nggak bilang,” jawab Ruby santai. “Kamu tahu sendiri aku sudah memiliki kekasih. Dan mumpung aku akan berada di Indonesia, aku ingin bertemu dan menghabiskan waktu dengannya.”      “Tapi aku takut jika Tuan tahu apa yang kita lakukan.”     “Papa nggak akan tahu,” kata Ruby terdengar sangat yakin.     “Tetap saja, rasanya salah, Ruby.”     “Memang salah, Ran. Tapi seperti yang kubilang tadi, aku nggak mau menikah dengan siapa pun kecuali Farand,” ucap Ruby.     “Meskipun Tuan Sagara tampan?” tanya Rana dengan kernyitan di dahi.     Ruby mengangguk yakin.     “Bagaimana jika tampan sekali?” tanya Rana lagi. Siapa tahu 'tampan sekali' dapat mengubah pendirian Ruby.     “Aku nggak peduli, Ran. Aku hanya ingin bersama dengan Farand. Kamu tahu sendiri aku sudah jatuh cinta dengan Farand sejak aku masi SMP. Dan cinta itu masih bertahan hingga sekarang,” jelas Ruby. “Dan jangan panggil Sagara dengan sebutan Tuan. Ingat, kamu adalah aku. Dan dia adalah pria yang akan dijodohkan denganmu.”     Rana menghela napas dalam. “Apa kamu nggak bisa bilang ke Sagara kalau kamu nggak mau dijodohkan dengannya?” tanyanya.     “Tentu saja nggak bisa. Aku nggak boleh melukai harga diri Sagara Dima Atharya dengan penolakan. Satu-satunya cara agar terbebas dari perjodohan itu adalah dengan Sagara yang menolakku.”     “Lalu, apa yang harus aku lakukan?” tanya Rana dengan pasrah.     “Apa pun asal jangan pernah bilang kamu menolak perjodohan itu. Silakan lakukan hal-hal konyol yang mungkin bisa membuatnya tidak menyukaimu. Apa pun, Ran. Terserah kamu.”     “Tapi—”     “Nggak ada tapi. Aku mempercayakan namaku kepadamu. Kamu boleh melakukan apa pun yang kamu suka atas namaku. Kamu akan dilayani seperti seorang putri, Ran. Lagian, kapan lagi kamu bisa bebas melakukan apa pun tanpa orang lain tahu? Kamu hanya perlu melakukan satu misi, yaitu membuat Sagara menolak perjodohan itu. Sangat mudah, Ran.”     Rana terdiam mendengar perkataan Ruby. Benar, tawaran untuk melakukan apa pun atas nama Ruby sungguh menggoda. Rana bisa memakai pakaian bagus, tidur di kamar yang luas, bahkan memiliki pelayan pribadi sendiri. Dari Rana kecil, dirinya dan Ibunya sudah bekerja pada keluarga Addams, papa Ruby. Rana sendiri yang seumuran dengan Ruby sudah bersama Ruby dari dirinya sudah bisa berbicara. Meskipun status mereka yang sesungguhnya adalah majikan dan pembantu, tapi Ruby tidak pernah memperlakukannya dengan tidak baik. Ruby selalu menganggapnya teman.  Ibunya sendiri sudah meninggal sekitar tujuh tahun yang lalu. Berkat Ruby dan mamanya, Rana masih punya pekerjaan dan rumah untuk ditinggali. Karena sejujurnya Papanya Ruby ingin sekali memecatnya entah karena alasan apa. Hidup sebatang kara memang tidak pernah mudah.     “Aku hanya tinggal membuat Sagara menolak perjodohan itu kan?” tanya Rana.     Ruby tersenyum kecil dan mengangguk. “Hanya itu,” jawabnya. “Lagian ini bukan pertama kalinya kamu menggantikan peranku kan.”     Benar.     Rana menghela napas dalam. “Baiklah,” ucap Rana akhirnya menyerah dengan permintaan gila Ruby itu.     “You are the best, Ran,” seru Ruby seraya memeluk Rana dengan girang. ***     Rana menarik napas dalam lalu mengembuskannya perlahan. Ia mecoba merapikan dress selutut yang dipakaian. Ini adalah dress milik Ruby yang dipinjamkan kepadanya. Bahkan, majikannya itu menyuruh Rana untuk bertukar pakaian yang ada di koper.     Satu hal yang ia sangat tahu tentang Ruby  yaitu jika perempuan itu sudah bertekad, tidak ada yang bisa menghentikannya.     Rana mengangkap sebuah papan nama bertuliskan Ruby Leena Addams. Dengan tarikan napas panjang ia berjalan mendekat ke arah pria bersetelan hitam yang memegang papan nama itu.      “Nona Ruby?” tanya pria itu kepada Rana.     “Ya,” jawab Rana singkat.     “Saya Salim, sopir yang ditugaskan Pak Sagara untuk menjemput Nona,” kata pria itu yang membuat Rana mengangguk. “Mari saya bantu.”     Pria bernama Salim itu mengambil alih koper yang dibawa Rana.     “Terima kasih,” ucap Rana.     Kemudian Rana mengikuti Salim menuju mobil. Jantung Rana rasanya seperti akan meledak karena rasa gugup yang teramat sangat.     Rana menoleh ke arah kanannya. Ia melihat sosok Ruby yang tengah berjalan dengan riang sambil menarik kopernya. Perempuan itu melambaikan tangan singkat kepada Rana sambil mengucapan kata ‘thank you’ hanya dengan gerakan bibir saja. Dengan pasrah Rana hanya menganggukkan kepala. Rana memang tidak punya pilihan lain selain menurut kepada Ruby.     “Silakan masuk,” kata Salim membukakan pintu untuk Rana.     Rana menurut dan masuk ke dalam mobil.     Baiklah, saat ini dirinya adalah Ruby. Yang harus dirinya lakukan hanya berpura-pura menjadi perempuan itu. Rana sangat mengenal Ruby. Mereka tumbuh bersama. Seharusnya hal tersebut sudah cukup untuk Rana bisa bersikap menjadi Ruby.     “Saya akan membawa Anda ke kediaman Tuan Atharya. Tuan sudah menunggu Anda di sana.”     Rana mengangguk. “Apa saya akan bertemu dengan orang tua Tu... maksud saya Sagara?” tanyanya hampir saja memanggil Sagara dengan embel-embel Tuan.     “Tidak, Nona.  Orang tua Pak Sagara sedang tidak ada di Indonesia.”     “Lalu?” tanya Rana bingung.      “Yang akan Anda temui adalah Pak Sagara.”     “Iya, maksud saya, jika orang tua Sagara tidak ada di Indonesia, apa itu artinya saya akan tinggal berdua dengan Sagara di rumahnya?”     “Maaf, Nona, untuk masalah itu saya kurang tahu,” jawab Salim dengan ramah.     “Oke.” Rana mengangguk-anggukkan kepala dengan bingung.     Rana pikir dirinya akan tinggal bersama dengan Sagara dan kedua orang tuanya. Namun, tampaknya hanya akan ada Sagara di rumah itu. Yang artinya mereka akan tinggal berdua saja dengan entah berapa banyak—atau sedikit—pembantu. Rana rasa itu bukanlah hal yang baik. Bagaimana jika Sagara adalah pria yang berengsek?     Mendadak Rana menyesali keputusannya berpura-pura menjadi Ruby.                    

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Bridesmaid on Duty

read
162.0K
bc

The Prince Meet The Princess

read
181.7K
bc

The Unwanted Bride

read
111.0K
bc

T E A R S

read
312.6K
bc

Marriage Agreement

read
590.5K
bc

Perfect Marriage Partner

read
809.8K
bc

Long Road

read
118.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook