Penyesalan belum Usai

1727 Words

“Aku sangat gugup,” ucap Anna ketika dia memasuki tempat tersebut. Arthur senantiasa berada disisinya, memegang pinggangnya dan beberapa kali memberikan kecupan pada Anna. “Apa tidak pahit? Pipiku menggunakan make-up.” “Meksipun pahit, itu tidak akan membuat aku mati,” jawab Arthur dengan santai. “Ayo temui si Tuan acara dulu.” “Aku malu karena diundang dengan tidak resmi.” “Tenang saja, aku dan Abraham masih punya keterlibatan bisnis.” Arthur dengan percaya diri membawa masuk anak dan istrinya, menemui sang pusat perhatian. Menyapa dengan ramah, Anna juga tidak terlalu gugup dan memberikan lukisannya sebagai hadiah untuk Nadine. Dari jarak yang agak jauh, Arthur melihat bagaimana Nadine dan Anna sedang bicara. Anak-anak mereka juga akrab dengan mudah. “Kau punya reputasi buruk dalam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD