Tatapan yang Berbeda

1805 Words

“Tapi Lola kangen Mama, Pa…,” rengeknya ketika baru masuk ke lobi perushaan. Matanya mengadah menatap sang Ayah. Arthur sampai berjongkok, membuat ajudannya ikut berhenti. “Mau pulang lagi?” “Nda auu. Mama kenapa nda ikut sini sih, Pa?” “Kau ingin Mamamu menyusul ke sini?” Arthur membenarkan rambut Aurora. “Nanti Papa akan minta Mama datang saat jam makan siang, oke? Sekarang ikut kerja dengan Papa.” “Lola malas jalan.” Arthur langsung merentangkan tangan, paham apa yang diinginkan sang anak. Bocah itu tertawa keras hingga Arthur tidak tahan untuk menciumi pipinya terus menerus. Kedatangan Aurora jelas membawa banyak pertanyaan bagi pegawai disana. Namun, mereka memilih mencari aman daripada mengusik kehidupan pribadi sang CEO. Karena media saja sudah tidak berani menayangkan berita

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD