"A-apa katamu tadi, Nak?" tanya Sarah yang merasa mungkin ia salah pendengaran. Namun, ada binar semangat di matanya. "Syaratnya adalah Tante harus sembuh terlebih dahulu baru aku bersedia kembali pada Aidil," ucap Renita tegas membuat Aidil membulatkan matanya sempurna. Pupilnya membola, ia benar-benar tidak menyangka Renita akan berkata seperti itu. "Be-benarkah? Kamu ... tidak sedang bercanda 'kan?" "Terserah kalau Tante menganggap itu bercanda. Lebih baik aku pulang saja kalau ...." "Baik. Baik. Tante ... pasti akan berusaha sembuh. Tante ingin sekali melihat kalian menikah. Tante ingin sekali melihat kalian kembali bersama dan berbahagia. Tante ingin sekali bisa kumpul bersama dengan kamu dan Maira," ucap Sarah dengan nafas tersengal, tapi binar bahagia itu jelas kentara. "Dok,