When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Pagi-pagi jam sembilan dokter Lewis sudah hadir di kamar VVIP Mister Albert. Dia akan memberikan fisioterapi sessi pertama kepada Mister Albert dengan menekuk kedua kakinya ke dalam dan keluar. Mata Mister Albert, sudah bisa berkedip. Tapi ngomongnya masih belum jelas. Masih kedengaran seperti orang bergumam. Jenni sudah menyuapinya sarapan pagi jam delapan tadi , semangkuk oatmeal dan sepiring pepaya sebagai buahnya. Mister Albert makan dengan patuh dan bergumam mengucapkan terimakasih saat dia selesai makan. Tidak ada lagi suaranya yang menggelegar, dia tampak lemah dan tak berdaya. “ Dokter Kevin dan Dokter Evie, belum datang , Jen?” Tanya Lewis sambil memijat kaki Mister Albert. “ Hanya dokter Kevin yang akan datang, karena dokter Evie perlu beristirahat. Beliau kemarin kurang t

