Sontak tak hanya Libra yang terkejut mendengar apa yang dikatakan asisten Damar,tapi Cindy dan tentunya para wartawan yang ada di sana.
Libra menatap tajam asisten Damar yang datang kemari di saat yang tidak tepat seperti ini. Kenapa malah membawa surat perceraian kemari? Kenapa tidak di rumah saja? Libra kira, Damar memang sengaja melakukan ini untuk mempermalukan dirinya di depan umum. Pria itu b******k sekali! Tidak tahukah bila Libra saat ini harus menanggung luka dalam akibat perceraian yang dijatuhkannya? Tapi pria itu kembali menambah masalah?
"Libra apa yang dikatakan oleh asisten Pak Damar ini? Ini tidak benar, 'kan?" lirih Cindy di telinga Libra.
"Cindy, bawa berkas itu segera lalu pergi. Aku akan jelaskan padamu nanti," lirih Libra balik.
Cindy mengerjap, bila Libra berkata demikian artinya apa yang barusan diucapkan asisten Damar ini benar meski tak masuk akal baru nikah sehari sudah cerai. Ada masalah apa sebenarnya? Entah ada masalah apa sebenarnya yang jelas tugasnya sekarang bagaimana cara membantu dan melindungi Libra.
"Berikan itu padaku. Cepat pergi dari sini dan jangan berikan klarifikasi apapun pada reporter di sana," jawab Cindy setengah menggertak.
"Baik, Nona Cindy. Saya hanya menjalankan tugas saja dari Pak Damar. Tahu sendiri seperti apa beliau bila tak mengerjakan tugas dengan baik akan ada kompensasi yang harus ditanggung."
Pernah Damar memecat karyawannya langsung ketika dia mendapati pekerjanya itu membicarakan dirinya. Padahal tidak cara langsung, tapi dia langsung memberikan sanksi tegas. Ada lagi seorang staf yang sudah izin tidak masuk tapi belum diklarifikasi oleh bagian perizinan dan Damar tahu itu sebagai akibatnya staf tersebut diskors selama tiga hari.
Asisten Damar cepat pergi dari sana. Beberapa reporter yang ada langsung mengejar memburu berita darinya.
"Permisi, apa benar yang Anda katakan barusan bila Pak Damar mengirimkan surat cerai untuk Nona Libra?"
"Kami jelas mendengar Anda mengatakan itu tadi. Benarkah Nona Libra akan bercerai dengan Pak Damar setelah sehari pernikahan?"
Asisten Damar seperti terjebak di sini. Di satu sisi dia harus mengemban tugas dari Damar dengan baik. Atasannya itu memintanya untuk mengirimkan surat cerai sekarang dengan tujuan agar diketahui publik. Tapi di satu sisi lainnya dia masih punya hati, tak tega merusak reputasi Libra yang merupakan public figur. Pasti sedikit banyak itu akan berpengaruh pada karirnya nanti. Berat rasanya berada di persimpangan.
"Maaf, saya ada tugas lain dan harus segera kembali." Asisten Damar menerobos kumpulan wartawan yang sudah mengerubunginya seperti lalat berkalung kamera.
"Tunggu! Anda belum memberikan penjelasan terkait hal tadi. Apa benar Nona Libra dicerai?" Reporter yang haus berita terus mengejar asisten Damar untuk mendapatkan kejelasan. Tentu ini adalah berita yang sangat menarik dan luar biasa bila berhasil mengkonfirmasinya.
Beruntung, asisten Damar selamat dari kejaran Para reporter karena sopir segera datang menjemputnya di saat yang tepat. Para reporter itu terlihat kecewa, namun bukan berarti mereka tak bisa mendapatkan berita bila sumbernya sudah pergi. Masih ada sumber lain di sini yang bisa digali. Secepat kilat mereka berbalik pada Libra yang hampir sampai di ruangannya.
Kini banyak reporter haus berita dan juga haus gosip mengerubungi Libra. Padahal tadi model cantik satu ini sudah buru-buru menghindar dari paparrazi, namun rupanya dia belum aman dari kejaran mereka.
"Nona Libra apakah surat yang diberikan oleh asisten Pak Damar adalah surat perceraian untuk Anda?"
Libra membeku. Seketika lidahnya kelu, tenggorokannya tercekat, matanya memburam panas kala teringat kejadian pilu semalam. Tubuhnya terguncang hebat, namun sebisa mungkin dia harus menahannya agar tetap terlihat baik-baik saja, meski dia tidak baik-baik saja. Luka itu masih basah dan perih menganga dalam. Kapan saja luka itu bisa membesar bila ada yang memicunya.
Libra mencoba tegar, memberikan konfirmasi agar tak lagi diburu pertanyaan yang mengejar.
"Teman-teman pers semua untuk hal yang baru saja kalian ajukan itu tidak benar. Aku tegaskan tidak ada perceraian hari ini. Kalian hanya salah dengar saja."
"Tapi asisten Pak Damar tadi jelas menyebut kata surat cerai. Boleh kami lihat dokumen tadi apakah benar itu surat cerai atau bukan?"
Libra semakin membeku bagaimana lagi dia bisa berkelit? Paparrazi ini membuatnya jengah. Dia sendiri sudah pusing dengan masalahnya masih ditambah mereka yang haus akan gosip. Tak mungkin baginya menunjukkan Dokumen itu atau akan langsung terbongkar masalah pribadinya ini. Tapi apa yang bisa dia berikan untuk meyakinkan argumennya?
"Maaf, dokumen ini bersifat rahasia. Tolong jaga dan hormati privasiku."
"Tolong berikan informasi sedikit saja tentang dokumen yang tadi bila itu bukan dokumen perceraian lalu apa yang diberikan oleh asisten Pak Damar tadi?"
Cindy ini saat ini masih berada di sana dan melihat Libra kesulitan menjawab, segera turun tangan.
"Tolong, Nona Libra masih ada sesi pemotretan. Dokumen tadi tentang sebuah kontrak kerja," jelasnya.
"Bisakah tunjukkan berkasnya itu pada kami agar lebih yakin?"
"Maaf, tidak bisa ya. Ini bersifat pribadi dan saya juga belum mempelajarinya. Permisi, kami masih ada sesi pemotretan yang belum selesai." Selesai memberikan konfirmasi Cindy segera menarik Libra kembali berajalan.
Namun para reporter kali ini tak bisa diajak bicara. Meski Cindy sudah menjelaskan bila dokumen tadi bukanlah surat perceraian, tapi tetap saja mereka masih tak percaya dan haus akan informasi. Beberapa reporter ada yang nekat memegangi Libra membawanya untuk wawancara eksklusif.
"Ada apa ini? Tolong lepas, aku masih ada sesi pemotretan yang akan dimulai sebentar lagi. Aku akan terlambat," ucap Libra menarik tangannya.
"Nona, tolong berikan sedikit konfirmasi mengenai kontrak tadi bila memang benar itu adalah surat kontrak."
"Tidak, aku aku ada sesi pemotretan dan tak bisa membeberkannya sekarang. Mungkin besok atau di waktu senggang."
Suasana ricuh setelahnya. Reporter lain menarik Libra yang sudah terlepas untuk wawancara eksklusif. Terlihat sekali pera reporter itu kini saling berlomba untuk mendapatkan Libra untuk mendapatkan berita panas. Terlebih saat ini Libra sedang naik daun. Mendapatkan berita fantastis tentang model satu ini tentunya akan berpengaruh juga bagi karir mereka.
"Sekuriti, tolong kemari," teriak Cindy melihat suasana yang sudah tak bisa dikendalikannya. Cindy sendiri juga kena tarik para reporter, dia kesulitan membantu Libra.
Tiga petugas sekuriti kemudian datang berlari ke area kejadian saat ini. Awalnya mereka dengan sigap mengusir reporter dari sana juga berhasil membawa Libra lepas dari reporter. Namun salahnya mereka kalah massa dari reporter. Malah sekuriti yang jadi terseret oleh reporter.
Dari tempat yang sama, Virgo masih menurunkan beberapa barang dari mobil. Melihat reporter yang berkerumun dan sampai sekuriti kewalahan membuat Jupiter tak bisa tinggal dia melihat kekacauan ini. Terlebih kala mendengar suara teriakan Libra. Dia pun gegas berlari ke tempat sumber suara. Meski tau tahu pasti apa yang terjadi pada wanita itu. Kenapa sampai berteriak? Dan apa itu karena reporter?
Benar saja, Libra kembali ditarik-tarik oleh reporter. Dan wanita itu sampai terlihat meringis kesakitan karena ditarik sana-sini seperti barang yang diperebutkan.
"Lepas! Hentikan. Kalian menyakiti Libra. Tak seharusnya kalian memaksa sampai main tangan seperti ini. Semuanya ada peraturan dan pasal yang telah mengaturnya. Apa kalian mau terkena kasus pidana di sini?" cecar Virgo menatap satu per satu mata reporter yang ada di sana dengan tatapan mata elangnya yang dingin.
Para reporter yang ada di sana tentu paham akan hukum semua. Mereka meliput banyak berita juga. Secara otomatis wawasan tentang hukum sudah melekat di kepala mereka karena mereka juga meliput berita tentang tindak kriminalitas dan sejenisnya pula.
Gertakan dari Virgo mampu membuat para reporter itu bergidik ngeri lalu melepas Libra.
Libra merasa lega reporter itu melepaskan dirinya. Dia pun mundur kala Virgo masih bicara dengan mereka semua.
Virgo ... kenapa malah kamu yang datang kemari menyelamatkan aku? Apa sebenarnya yang kamu lakukan setelah kamu merusakku dan sekarang kamu menyelamatkan aku? Apakah aku dianggapnya seperti mainan?
Libra menatap sengit pria yang sudah menyelamatkan dirinya dari serangan para reporter ini. Harusnya dia berterima kasih pada Virgo tapi rasa marah dan kesal yang membuncah padanya belum hilang sampai sekarang.
Para reporter itu kemudian pergi. Virgo berhasil mengusir mereka dengan pasal-pasal yang disebutkan untuk menakut-nakuti mereka. Pria itu kemudian beralih menatap Libra yang masih ada di sana.
"Kamu baik-baik saja, Lib?" tanyanya khawatir.
"Jelas aku tidak baik-baik saja. Semua ini karena kamu. Bila saja kamu tak melakukan hal hina itu semua ini tak akan terjadi padaku. Jangan harap aku berterima kasih padamu karena telah membantuku. Ingat kamu berhutang jutaan maaf padaku juga jutaan tanggung jawab! " Libra menatap nyalang Virgo dengan satu tangan menuding yang kemudian ia tekan-tekan kasar pada d**a Virgo sampai pria itu bergeser mundur dari tempatnya berdiri sekarang.