“Mas Raka...?”
Raka langsung memutar tubuhnya saat suara Merlin masuk dengan begitu lembut ke dalam indra pendengarannya. Kedua matanya berbinar dan ia juga bernapas lega. Sedari tadi dia mencari-cari keberadaan Merlin dan juga Romi. Dan sekarang kedua orang itu ada di depan matanya.
“Ke mana saja kalian berdua?” suara Raka sedikit meninggi. Namun sedetik kemudian kembali normal seperti biasa. “Aku pikir kalian pergi,” lanjutnya sembari menghamburkan diri memeluk Merlin yang tengah menggendong Romi.
Merlin merasa kebingungan. Padahal dia tidak pergi ke mana-mana. Mereka hanya bersantai di halaman belakang. Tapi kenapa reaksi Raka sangat berlebihan seperti ini?
“Kami tadi bersantai di halaman belakang, Mas. Ada apa? Kenapa kamu nampak panik?” tanya Merlin.
Raka mengurai pelukan. Men
