“Kenapa dia lama banget sampai rumah?” Raka berdiri di teras rumahnya menunggu kedatangan Merlin. Hampir lima belas menit sudah ia menunggu namun wanita itu masih belum menampakkan batang hidungnya. Seharusnya jika Merlin langsung pulang setelah dirinya, wanita itu sudah tiba di sini sekarang. “Jangan-jangan dia mampir ke suatu tempat dulu dengan Sam? Atau mereka makan siang bareng? Atau ....” Raka terus menduga banyak hal. Rasanya jengkel sekali ia rasakan. Ditambah sekelebat bayangan di mana Merlin tengah tertawa di hadapan Sam terus terputar di kepalanya. Raka berjalan mondar-mandir di teras rumah dengan kedua tangannya melipat rapi di daada. Jika saja saat ini ada orang lain yang menyaksikan bagaimana mimik wajahnya, tak perlu diragukan lagi orang tersebut akan berpikir jika Raka t