"Nyonya, saya ... minta maaf. Saya gak bisa." Saking tak tahu harus berkata apa, kata maaf lah yang akhirnya terkuar dari bibir tipis Valda seraya gemetar menolak tawaran lima miliar dari Ayana sebagai kompensasi perpisahan dengan putranya. "Ya, mungkin Reiner pernah cerita tentang kedua orang tuanya termasuk saya. Jujur, saya bukan tipe orang tua kolot yang ikut campur mengatur ranah asmara Reiner. Tapi, saya mau kasih tau kalau situasi Reiner berbeda, Val. Mungkin kamu tau gadis yang namanya Salma, sahabat anak saya." Ayana menjeda ucapannya seakan menguji reaksi Valda. "Saya tau, Nyonya. Reiner udah cerita." Valda merasakan tenggorokan yang tiba-tiba mengering, ia lantas meminum air dalam gelas bening di hadapannya. "Sebelum ada kamu, persahabatan Reiner dan Salma gak terpisahkan. B

