"Udah aku bilang aku gak mau punya hubungan apa-apa lagi sama kamu, Al. Makanya aku pindah kontrakan," marah Anna untuk ke sekian kali kepada Alvaro. "Kamu kenapa si keras kepala? Aku ayah bayi yang kamu kandung dan aku mau bertanggung jawab, An." "Telat! Kamu emang ayah bayi ini tapi aku gak mau kamu tanggung jawab karena terpaksa. Biar aku yang nanggung sendiri." Anna membalikkan tubuh membelakangi Alvaro imbas tak kuasa menahan pedih mengingat kedatangan terakhir Alvaro yang melakukan percakapan mesra dengan wanita lain melalui telepon di teras kontrakan lamanya. "Balikan aja sama model itu, Al. Cukup aku yang kamu sakitin. Jangan ada korban lain." "Udah selesai ngomongnya?" tanya Alvaro seolah menganggap enteng. Jeda sejenak tercipta. Untuk sesaat, hati Anna merasa tertohok sembari

