Sementara itu di dapur, tampak Nirmala dan Bu Narti bercakap-cakap serius. Mala duduk di kursi makan, dan Bu Narti yang sedang membersihkan alat-alat dapur di atas meja dapur. "Jadi benar, Bu. Calon suami Alea itu ternyata pembunuh?" tanya Bu Narti pelan. Wajahnya terlihat sangat serius. "Iya. Tapi jangan cerita-cerita ke Alaric atau Rania, Narti. Bisa-bisa mereka kepikiran. Aku maunya Rania selalu tenang dan nggak keganggu oleh masalah apapun. Lagipula ini nggak ada kaitannya dengan dia," "Udah ditangkep, Bu?" tanya Bu Narti lagi. "Belum. Tapi katanya mau ditangkap mendadak gitu," jawab Nirmala. Dia raih gelas berisi air hangat yang ada di hadapannya dan meneguknya perlahan. "Aduh, Ibu. Wong kalo nangkep pembunuh ya nggak bisa dibilang-bilang ... mesti mendadak, biar nggak kabur,"