Alaric diam tidak membalas. Percuma membalas kata-kata Alea yang menurutnya sudah di luar kewarasan. Mana mungkin dia menikah dengan perempuan yang merongrongnya bertahun-tahun. Meskipun dia pernah mengungkapkan janji-janji indah akan hidup bersama Alea, tapi Alea juga yang mengecewakannya karena sikapnya yang tidak sabaran serta terus memaksa-maksa. Alea sangat berani mengatur hidupnya dan membuat Rania mengalami kesedihan dan kesengsaraan.
“Silakan. Aku tidak akan tinggal diam. Aku sama sekali tidak takut ancaman kamu. Aku tidak takut foto-foto atau video kita tersebar. Karena akan lebih mudah bagiku memasukkan kamu ke dalam penjara,” balas Alaric sengit.
Hampir saja tangan Alea mendarat ke pipi Alaric. Alaric dengan cepat menahannya dengan memegangnya kuat-kuat.
“Sebarkanlah, penjar
