Tak Hanya Warna Hitam

1301 Words

Keesokan harinya di pagi yang cerah Auriga justru menghebohkan rumah yang biasanya selalu dalam kondisi tenang, bahkan tampak sepi karena hanya ditempati oleh seorang ibu dan anaknya saja. “Akittttt, Buu..akittttt! Gigiiiiiii Ligaaaaaa akalll!” (Akit ; Sakit | Akal ; Nakal) keluh Auriga berteriak-teriak kesakitan sambil memegangi salah satu pipinya. Kedua matanya yang biasanya memancarkan kebahagiaan dan kejahilan, pagi ini banjir oleh air mata kesedihan. Sungguh malang nasib Auriga harus mengalami sakit gigi yang bahkan orang dewasa saja merasa sakit gigi itu amat menyakitkan. Entah, ini sudah seruan yang ke berapa? Apia benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana.. Pasalnya, berbagai cara sudah ia lakukan. Mulai dari mengompres dengan air dingin hingga memaksa Auriga berkumur d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD