Bab 8 Jodoh Tak Terduga Aqila rasanya ingin menangis saat ini. Tangannya terasa dingin sementara bibirnya tak berhenti bergetar ketika berada dalam situasi seperti ini. Aqila terus menundukkan kepalanya tidak berani mendongak karena jika ia memiliki keberanian untuk mengangkat wajahnya, maka ia akan langsung bertatapan dengan sosok pria bertubuh tinggi yang terus menatapnya sejak tadi. Meski tidak melihat secara langsung, Aqila tahu pria yang baru saja sah menjadi suaminya itu sedang menatapnya terus menerus. Usai akad dan acara keluarga, mereka diminta oleh Helena untuk masuk ke kamar berdua. Aqila yang tidak terbiasa berduaan bersama laki-laki tentu saja merasa takut dan gemetar. Gibran sendiri yang melihat bagaimana Aqila terlihat takut padanya bukannya berhenti untuk menatap Aq