Hari berlalu tanpa terasa. Kini usia anak-anak sudah memasuki angka 5. Mereka sudah mulai sekolah di sebuah PAUD tak jauh dari lokasi kantor Gibran berada. Setiap hari Aqila akan mengantar jemput anak-anaknya dengan sopir yang sudah bekerja selama beberapa bulan ini pada mereka. Sopir yang disewa Gibran tentu saja berjenis kelamin perempuan karena Gibran tidak ingin istrinya berada di dekat laki-laki yang bukan mahramnya apalagi harus satu mobil setiap hari. Gibran yang memang sulit mengontrol rasa cemburunya membuat ia tidak mau istrinya berada di dekat laki-laki lain. Sekretaris Gibran menyambut kedatangan wanita dan 2 orang anaknya yang sering kali mengunjungi Gibran ke kantor. Sekretaris bernama Ahmad itu sudah bekerja selama 5 tahun terakhir pada Gibran. Hal ini dikarenakan kedua