When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Setelah makan malam, Angga masih sempat membantu pengurus panti mencuci piring. Viera? Jangan ditanya, setelah makan, wanita itu langsung ngeloyor pergi, bahkan meninggalkan piring kotornya di dekat tempatnya duduk, hanya memojokkan piring itu ke dekat tembok. Kalah dengan anak-anak kecil disekitarnya yang membawa piring itu ke wastafel cuci piring. Viera justru memilih tiduran di kamarnya, udara semakin dingin karena memang masih bernuansa pegunungan di daerah ini. Kamar dengan ranjang yang tak terlalu besar ini seolah memanggil Viera untuk bermalas-malasan. Yah hitung-hitung liburan, toh sudah cukup lama dia tidak berlibur. Di kamar ini hanya ada satu ranjang, dan juga satu lemari kecil saja. Setelah sikat gigi dan mencuci mukanya, Viera sudah berbaring dengan selimut tebal yang men