Auryn mengetuk pintu ruangan Ryu, ia segera membuka pintu saat suara Ryu mempesilahkannya. Auryn segera masuk kemudian menutup pintu kembali. Auryn melihat Ryu duduk di meja kerjanya, ia melirik di sofa set sudah tersedia makanan yang belum tersentuh, itu berarti Ryu belum makan padahal sudah jam 1 lebih. Auryn berjalan mendekati meja Ryu. "Kenapa belum makan? Ini sudah jam 1 lebih," ucap Auryn menatap Ryu tapi Ryu masih fokus pada laptopnya. Auryn tersenyum, baru kali ini ia lihat Ryu marah, dengan wajah coolnya itu membuat Auryn makin mengagumi suaminya itu. "Katanya mau makan bareng, ayo aku temenin," Auryn menarik tangan Ryu namun Ryu masih diam tak bergerak. "Ya udah kalau nggak mau, aku kembali ke IGD aja," Auryn berbalik dan akan