Zulfa mengantar minuman ke ruangan Zul. Diketuknya pintu dengan perlahan, Zul membukakan pintu untuknya. Tatapan mereka bertemu, Zul memberikan jalan untuk Zulfa.
"Papi," Zulfa memutar tubuhnya setelah meletakan teh di atas meja.
"Ada apa?" Zul mengusap pipi Zulfa, yang wajahnya terlihat cemberut.
"Gara-gara Mami ikut Papi, Mami jadi digodain terus sama Ani dan Een," sungut Zulfa.
"Coba kalau mereka tahu, Mami istri Papi, apa mereka masih berani menggoda? Sebaiknya, kita buka saja semuanya, Mi. Biar orang tidak berprasangka buruk pada kita."
"Ehmmm, jangan sekarang," Zulfa melingkarkan tangannya di pinggang Zul. Zul mendekap istrinya, dikecup lembut puncak kepala Zulfa.
Suara ketukan di pintu mengagetkan mereka. Mereka mengurai pelukan, lalu Zulfa melangkah untuk membukakan pint
