“Seminggu setelah Iko pergi, akhirnya dia pulang kembali ke kampung.” *** Entah kenapa saat mendengar kalimat akhirnya Iko kembali ke kampung seminggu kemudian, ada kelegaan muncul di hati Arfi. Dia bahkan mendesah lega. Entahlah, seperti ada beban berat yang terlepas saat mendengar kalimat itu. Tapi sebentar, kalau Iko kembali ke kampung seminggu kemudian, kenapa Kinan pingsan dan histeris saat menerima telepon? Apakah aku melewatkan sesuatu? “Mbak Mala, maaf, kalau Iko akhirnya pulang setelah seminggu kemudian, terus kenapa Kinan histeris saat menerima telepon? Saya kok jadi bingung.” Wajah Arfi memang menunjukkan kebingungannya. Kembali Mala menatap mata tajam Arfi. Lelaki muda di depannya ini tampak tulus dan jujur. Tidak ada kepura-puraan saat dia berkata bingung. “Karena yang