33. Andai

1044 Words

“Maksudmu apa Kinan?” Tanya Arfi dengan nada putus asa. “Mas Arfi, maaf, dengarkan aku dulu.” Kinan coba memberi alasan, dia lihat wajah Arfi sudah menunjukkan kegusaran. “Tidak perlu minta maaf nak, kamu hanya perlu katakan apa maksudmu agar kami bisa paham.” Diana coba menengahi. “Apakah ini tidak terlalu cepat? Maaf saya egois kali ini, tapi saya tidak mau dicap sebagai perusak hubungan orang lain. Mas Arfi dan Mbak Lucy batal nikah baru beberapa bulan lalu kan? Jika kita menikah dalam waktu dekat, saya pasti akah dihujat dan dituduh sebagai pelakor. Saya tidak mau itu.” Kinan coba menjelaskan dengan hati-hati. Wajah Arfi yang mengeras, perlahan kembali relaks saat sudah tahu apa alasan Kinan. “Gimana Arfi? Kamu mau menunggu kan?” Tanya eyang. “Saya tetap menganut prinsip tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD