MENUNGGUMU

474 Words
Desahan dan erangan terdengar kencang dalam kesunyian di ruangan itu. Sepasang lelaki dan perempuan beradu hasrat tak tertahankan. Tubuh keduanya menyatu saling merasakan tarikan nafas yang bergelora. Sampai akhirnya, keduanya merasakan puncak kenikmatan itu. Mereka telentang di atas tempat tidur tanpa sehelai benang pun. Tak berapa lama, sang lelaki berdiri, “Aku harus pergi sekarang.” “Kamu mau kemana?” Perempuan itu berusaha menahannya dan memeluknya dari belakang. Lelaki itu hanya diam dan terus mengenakan pakaiannya. “Lepaskan aku, Mitha pasti mencariku. Dia pulang sebentar lagi,” sambil melepaskan tangan yang menahannya. “Indra, kamu mau pergi begitu saja?” Teriaknya. “Ya, aku harus pergi,” Indra mengambil dompet dan kunci mobilnya di meja. Kedua tangan perempuan itu merangkul pinggangnya, “Jangan pergi.” “Aku rasa kamu cukup paham arti hubungan kita bukan?” Tangannya melepaskan rangkulan itu, lalu beranjak keluar dari kamar itu. Pintu apartemen itu pun tertutup. Perempuan itu hanya terduduk diam. Amarah membara didirinya. Ada rasa cemburu pada perempuan bernama Mitha yang semakin membuncah. Tangannya mengambil gelas yang ada dihadapannya dan melemparnya hingga pecah berhamburan ke lantai. "Lihat pembalasanku!" geramnya. *** “Kamu dimana? Mau aku jemput sekarang?” Indra duduk di depan kemudi mobilnya. “Aku sudah di apartemen, sori tadi hp habis baterai. Ini baru sampai apartemen dan baru aku charge,” terang Mitha. Ia merasakan jantungnya berdebar kencang, khawatir Indra tahu kalau ada lelaki lain menciumnya. Ah tidak hanya itu, mereka berciuman. Ya, aku pun merespon ciuman itu. “Halo, jangan melamun,” Indra setengah berteriak. "Apa kamu baik baik saja?" “Ah, euh. Sori, kenapa?” Mitha langsung tersadar. Ia merasa gugup tidak jelas. “Aku ke situ ya.. Kangen kamu, seharian ini kita tidak ketemu,” Indra seperti memaksa. Ah, rasanya tidak ingin ketemu dulu, tapi apa alasannya? Namun tidak ada alasan yang terpikirkan dalam benaknya. Akhirnya, Mitha hanya bisa menjawab, “Ok.. Aku tunggu.” Tak berapa lama, bel apartemennya berbunyi. Mitha langsung tahu kalau itu pasti Indra. Mendadak saja, rasa bersalah memenuhi relung hatinya. Dengan sedikit panik, Mitha membuka pintunya. Ia pun mencoba menenangkan diri. Saat pintu terbuka, terlihat wajah tampan Indra terlihat berseri-seri. Kekasihnya itu langsung menciumnya dengan membabi buta. “Aku kangen kamu," desah Indra dan kembali memagut bibirnya. “Ah, lepaskan aku..” Mitha mencoba melepaskan dirinya, tapi Indra terlalu kuat memeluknya. Ia pun menerima ciumannya. Tangan Indra perlahan membuka kancing piyama yang ia kenakan. Mitha hanya pasrah membiarkannya. Indra mengecup gundukan itu dengan cepat. Ahh.. Mitha merasakan dirinya begitu bergelora, tangannya meremas ujung bahu Indra berulangkali, menunjukkan betapa rasa itu tak tertahankan. "Aku menginginkanmu," ucap Indra pelan. “Indra, kamu tahu bukan.. Aku..” Mitha menggigit bibir bawahnya karena galau. Tapi Indra mengecupnya, “Jangan seperti itu. Aku hanya bercanda. Tenang saja, aku akan menunggumu sayang, sampai kamu siap.” Mitha memeluknya. Indra membalasnya dengan senyuman. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD