Jeni berjalan menuju ruang tengah sambil menyanggul rambutnya santai, ternyata disana terlihat bungsunya yang sudah tumbuh besar sedang duduk lesu di sofa sambil memainkan ponsel ditangannya. "Kenapa?" Jeni duduk disamping Jaeta lalu mengambil remote dan mengganti channel TV, kasihan dari tadi orang yang ngomong di TV tak diacuhkan sama sekali oleh manusia yang katanya mendapat turunan visual yang sempurna dari orang tuanya. "Hm..," hanya deheman yang keluar dari Jaeta lalu bersandar pada punggung sofa. "Nggak ada kuliah?" "Kelas cuma sampai siang tadi," "Oh, nggak pergi latihan ngeband?" Jaeta melirik jam dinding yang menunjukkan hampir pukul 4 sore, "udah bilang yang lain aku nggak ikut dulu, lagi malas banget," Jeni melirik Jaeta heran, "tumben? Biasanya kamu paling se