Tama duduk diam memperhatikan isterinya yang belum juga sadar. Ia mengusap pelan tangan Karin lalu mengusap pipi wanita itu pelan. "Kamu kapan sadar?" Tama menghembuskan napasnya, "tapi kalau kamu sadar aku juga takut mau bicara apa..," Tama mengusap kasar wajahnya, lelah sekali rasanya sekujur tubuhnya. Kini ia merebahkan kepalanya disebelah Karin sambil terus menggenggam tangan sang isteri. Tepat saat mata Tama akan terkatup, ia dikejutkan oleh tangan Karin yang bergerak, akhirnya wanita itu sadarkan diri. "Sayang kamu udah sadar? Syukurlah..," Tama menegakkan kepalanya dan merasa begitu lega karena Karin benar-benar telah sadar. "Mas..," "Kamu nggak ngerasain sesuatu yang aneh kan? Bilang aja, nanti aku bilang ke perawatnya," "Aku kenapa mas?" bingung Karin namun dengan c