Reno menatapnya tajam, menekankan kata-katanya dengan nada keras yang tidak biasa ia tunjukkan pada Ranu. “Tidak, Ranu! Malam ini kamu harus di sini. Kita nggak pulang dulu. Aku paham, Nak?!”
Ranu terkejut, matanya melebar. Tubuhnya mengecil, jantungnya berdegup kencang. Ia tak pernah melihat ayahnya membentaknya setegas itu. Air matanya mulai mengalir pelan.
Gatot dan Rahmi saling bertukar pandang, sedikit bingung dengan nada keras Reno. “Reno … mungkin kita beri dia waktu sebentar? Anak kecil kan capek juga,” kata Rahmi lembut.
Reno menggeleng, menatap Ranu lagi. “Dia harus tetap di sini malam ini. Jangan ada yang membantah,” ucapnya tegas.
Ranu menunduk, menahan tangisnya, tapi suara kecilnya terdengar jelas: “Aku … aku mau pulang ke Mama .…”
Reno menarik napas panjang, menekankan
