Memeluk tubuh wanita yang begitu dia rindukan selama lima tahun ini. Di mana setiap malam datang ketika dia menutup mata untuk tertidur. Bayangan Vanya terus terlintas di pikirannya. Sudah tak ada yang bisa Vicky ucapkan, dia hanya bisa terus menyalahkan dirinya akibat keputusan egoisnya. Bukan hanya meninggalkan Vanya selama lima tahun tanpa kabar, dia bahkan membuat wanita yang dia cintai menderita karena kelakuannya. Semua penderitaan Vanya dapat dia rasakan setelah melihat betapa rapuhnya Vanya saat ini. Tangan Vanya yang bergetar dan suara tangis memilukan, sudah cukup untuk membuat Vicky sadar, jika keputusannya lima tahun yang lalu telah melukai wanita yang dia cintai. Dan tepat saat Vicky ingin merenggangkan pelukannya, Vanya mengepalkan tangannya, "Please, jangan pergi lagi...