Leo tengah menatap putranya yang sejak tadi diam tanpa mau mengeluarkan suara. Dirinya baru saja pulang dari rumah sakit dan sudah disambut dengan sikap dingin dari anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMA. Tidak biasanya sikap putra kesayangannya seperti ini, apalagi saat dirinya sakit maka anaknya akn begitu perhatian kepadanya. Tapi sejak anak laki-laki itu tahu sebuah rahasia, sikapnya langsung berubah drastis.
“Axel, kamu nggak kangen sama Papa?” Tanya Leo yang masih duduk di kursi roda. “Beberapa hari kamu nggak jenguk Papa, kenapa?”
Selama seminggu Leo harus menerima perawatan akibat kecelakaan mobil yang menyebabkan kakinya mengalami retak serta pendarahan pada kepalanya. Saat Leo memerlukan darah, betapa terkejutnya Axel tidak bisa mendonorkan darahnya kepada sang ayah.
“A
