S2 : Sosok yang tidak bisa dilupakan

1783 Words

Suara ketukan pintu menyadarkan Ratih. Dia baru ingat kalau semalam dirinya terlelap dalam keadaan sedih, menangisi apa yang semua Kania tulis hingga tertidur di atas sofa. Ketukan itu semakin cepat dari arah pintu, membuatnya bergegas membuka dan terkejut melihat Bima yang menggendong Dewa. “Mamaaaaa,” ucap bocah itu langsung beralih digendong oleh Ratih. Menoleh, ini baru pukul setengah enam, matahari juga belum muncul sepenuhnya. “Maaf, tadi Dewa nangis nyariin bundanya sama kamu. Gak mau berhenti, jadi dibawa ke sini.” “Gak papa, Mas. lagian ini hari libur, Dewa bisa sama aku.” “Bajunya di sini, mau dibawain?” “Nanti aku ke sana kalau di sini udah beres,” ucap Ratih hendak menutup pintu. Namun dia sadar, apa yang akan Bima lakukan di rumah itu? Tampilannya saja begitu mengerikan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD