Bima dengan lancangnya mencium Ratih saat ini, membawa sosok perempuan itu ke dalam ciuman lembut yang sudah lama tidak mereka lakukan. Bima tidak tahan, dia merindukan Ratih. Menunggu jawabannya yang lama; dengan Ratih yang hanya menatap kebingungan membuat Bima ketakutan juga. Namun ketika Ratih tidak melakukan perlawanan saat Bima menciumnya, itu sedikit melegakan. Meskipun Ratih tidak membalasnya, tapi keterdiamannya setidaknya membuat Bima sedikit tenang. “Dek?” panggil Bima ketika ciuman itu terlepas, dia membelai pipi Ratih. Banyak ketakutan menyelimuti Bima, khawatir Ratih akan marah karena dengan lancangnya dia tidak memutuskan ikatan diantara mereka berdua. “Kamu mau ‘kan?” “Mau apa?” tanya Ratih dengan suara tersendat. “Kembali sama Mas, sama Dewa. Mas tau kalau permintaan Ma