Ratih menarik napasnya dalam dan mencoba untuk tenang. Anak berisiknya kini sakit, dirawat karena demam tinggi dan muntah muntah. Ratih ingin sekali menggendongnya. Namun sayang banyak orang yang melarangnya, alasannya karena perutnya yang sudah buncit. Jadi dia hanya bisa duduk di samping bayi mungilnya yang beberapa hari lagi akan berusia satu tahun. Mata Ratih bercaka kaca melihat Angga yang banyak diam, bergumam juga tidak jelas saat menginginkan makan atau hal lainnya. “Tih, jangan gini. Kasian tuh Bima dari tadi mau sama kamu terus. Sana, kalau terus terus liatin Angga, yang ada kamu malah pusing sendiri. jangan dibawa stress.” “Dia biasanya lari lari, sekarang diem terus.” “Yakan Namanya juga lagi sakit. Kamu jangan banyak pikiran, inget juga ada anak kamu di dalam perut. Kasian