Lambat laun, ciuman itu melembut seiring balasan yang Sekar berikan. Sungguh dia merindukan bibir Raiden, bibir yang pertama kali menyentuhnya beberapa tahun yang lalu. Sekar tidak dapat menolak lumatan bibir Raiden. Hanya dengan bibir Sekar, darah Raiden berdesir hasratnya langsung naik seketika tidak butuh waktu lama. Cengkraman tangannya di rahang Sekar mengendur dan beralih memegang tengkuk wanita itu dan memperdalam lumatannya. Cukup lama hingga keduanya terengah dan hampir kehabisan napas. Raiden melepas tautan bibirnya, mengijinkan Sekar bernapas sebentar kemudian dia kembali melumat bibir yang sedikit bengkak itu. Akan tetapi, baru saja hendak kembali saling melumat ... Demian menarik Raiden dan langsung menghajarnya, memberi tinju tepat di pipi hingga sudut bibir Raiden pecah