"Kalian berdua itu pria dewasa, kenapa harus berantem? Di depan rumah orang lagi! Berantem tuh di ring tinju sana! Menyelesaikan masalah dengan berantem seperti tadi kaya anak kecil aja! Udah pada dewasa, malu harusnya kalian tuh!" omel Arumi panjang lebar. Beruntung Revan sedang tidur siang, tidak menyaksikan drama action yang di perankan oleh dua pria itu. Raiden dan Demian hanya bisa menunduk seraya mengusap sudut bibir masing-masing karena lebam dan berdarah sedikit. Dari arah dapur Sekar membawa dua baskom berisi air es dan handuk kecil. Dia menaruhnya di atas meja, satu di depan Raiden dan satunya di depan Demian. Tidak ada yang dia bantu satu pun. Keduanya saling tatap setelah menatap Sekar. "Jangan harap aku mau membantu salah satu dari kalian!" sentak Sekar dengan mata melotot