"Jangan teriak seperti itu, Sayang. Lebih baik kamu mendesah, aku lebih suka mendengarnya." Kepala Sekar menggeleng cepat, tidak terima perlakuan Demian yang begitu buas pada dirinya. Gaun yang sudah Demian lucuti dari tubuh Sekar membuat kedua bukit kembar dengan puncak mungil berwarna merah muda bercampur cokelat itu terpampang jelas dan begitu menggodanya untuk dimainkan. Indra pengecap Demian menjilat melingkar di pinggiran puncak, lalu menghisap kuat kedua bukit kembar Sekar hingga menimbulkan rasa sakit. Bukan hanya itu yang Demian lakukan, pria itu sudah hilang akal sampai dia melebarkan kedua kaki Sekar dan kejantanan Demian menerobos masuk tanpa adanya pemanasan terlebih dahulu dari pria itu. "AKH!" erang Sekar. Meski dia merasa seperti di lecehkan tapi tubuhnya merespon bai