*** Dalam keheningan yang nyaman, Blue dan Emely kini duduk di sebuah sofa empuk di sudut ruang VIP Exclusiva. Posisi mereka intim—Emely berada di pangkuan Blue, membiarkan pria itu melingkarkan kedua lengannya di pinggang rampingnya dengan erat. Wajah mereka begitu dekat. “Kenapa kamu bisa tiba-tiba ada di sini?” tanya Emely dengan suara pelan, menatap lekat wajah tampan pria itu. Matanya menunjukkan rasa penasaran. “Kamu tahu dari mana kalau aku ada disini?” lanjutnya sambil mengerutkan kening. “Dari kamu,” jawab Blue singkat namun jelas. Emely tampak bingung. “Apa maksudmu?” tanyanya, semakin mengerutkan kening. “Tadi waktu kita telponan, kan kamu bilang mau ke toko buku ini,” jelas Blue santai, sambil mengedikkan bahu. “Makanya aku langsung menyusul. Dan ternyata aku sampai lebih