Pagi ini Dira dan Edgar dibangunkan oleh kicauan burung dan sinar matahari yang masuk lewat sela tirai jendela kamar mereka.
Bukannya bangun tapi Edgar malah mempererat pelukan tangannya diperut Dira.
"Sayang," panggil Dira
"Hm," Edgar menjawabnya hanya lewat gumaman saja.
"Sudah siang anak-anak pasti nunggu kita dimeja makan."
"Sebentar lagi," bujuk Edgar
Tok!!!
Tok!!!
Tok!!!
"Papa, mom." Suara Ello menggelegar dibalik pintu kamar orang tuanya
"Iya, sayang. Sebentar kami turun." jawab Dira dengan teriakan.
"Tuh kan apa aku bilang," gerutu Dira karena sejak tadi Edgar tidak melepaskannya.
***
Setiap pagi Dira memerah ASInya lalu memberikannya pada kedua bayi kembarnya jika masih bisa dia perah sisanya dia masukan di freezer.
Saat Dira tiba di ruang makan, semua sudah duduk ma
