BAB 35

804 Words

Arum melangkahkan kakinya menuju kantor polisi. Arum tidak menyangka bahwa Emir sudah berada di balik jeruji itu. Arum menatap wajah Emir, wajah itu masih terlihat tenang. Emir membalas tatapanya. Sedetik kemudian air matanya jatuh tak tertahankan. Tak kuasa menatap Emir, dibalik jeruji itu. Arum menghapus air matanya dengan jemarinya. Emir hanya bisa menatap wajah cantik itu, wajah itu menangis dalam diam. Arum melangkah mendekat ia lalu meraih tangan Emir. Lalu diletakkanya di perut ratanya. "Kamu tidak kasihan terhadap kami" ucap Arum pelan. Emir masih menatapnya, ia menggenggam erat jemari Arum. "Tenanglah, saya bisa menyelesaikan ini semua". "Bagaimana saya bisa tenang, sementara kamu sudah berada dibalik jeruji ini". Arum kembali menatap Emir, ia mengusap rahang tegas itu, "Say

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD