BAB 31

769 Words

Emir melangkah mendekat, ketika dokter membuka pintu. Dokter itu membuka masker yang dikenakannya. Emir masih tidak tenang, pikirannya hanya satu, yaitu Arum dan kandungannya. "Bagaimana keadaanya?". Dokter itu terlihat menarik nafas, ia menepuk bahu Emir. "Semua berjalan dengan lancar, ibu dan kandungannya bisa diselamatkan" ucap Dokter itu. "Terima kasih" ucap Emir. Ia merasa tenang, perasaanya lega mendengar penuturan dokter itu. "Biarkan dia istirahat, nanti akan kami pindahkan dia ke ruangan". "Iya dok, terima kasih, terima kasih telah menyelamatkannya". "Iya sama-sama". Emir menatap punggung dokter itu menghilang dari pandangannya. Emir merasa lega, ia menatap Arum dari balik jendela berestalase kaca itu. Tubuh itu masih terbaring dengan mata tertutup. Selang infus terpasang d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD