REYHAN (Kenyataan)

2005 Words

Aku tahu aku ini aneh, ketika semua orang mengejarku untuk menjadi kekasihnya. Aku lebih memilih patah hati, karena dia memilih orang lain. Aku melakukannya bukan tanpa alasan. Jelas aku punya alasan, selain cinta, aku sudah berjanji kepada masa lalunya. *** Silakan memanggilku bodoh, jika kau mau memanggilku begitu. Aku menolak pulang, ketika Ayah, Mama, bahkan Rizki yang memohon padaku. Tapi, ketika aku tahu, Cia pergi ke sana sore ini. Aku langsung mengambil motorku, menyalakannya dan membawa motor itu melaju dengan cepat menuju ke rumah. Ya, rumah. Rumahku, yang sejak satu tahun lalu aku tinggalkan. Saat aku masuk, tanpa perlu mengetuk pintu. Di saat itulah aku melihatnya, Rizki dengan Putri yang tengah berciuman. Tanganku terkepal erat, mataku mulai menggelap. “LO MAININ CIA, HAH

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD