Ruangan redup, minim pencahayaan. Karena cahaya yang ada hanya di depan sana. Berada di tengah layar yang disoroti dari proyektor dari sisi sebaliknya. Cia dan Reyhan, duduk berdampingan dengan popcorn di tangan kanan dan segelas cola di tangan kiri. Terdiam, tanpa suara dengan mata yang terfokus ke layar di hadapan mereka. Duduk di pojokan, tempat remang-remang. Tiba-tiba Reyhan menoleh, wajahnya tampak berbeda dan membuat Cia menaikkan sebelah alisnya. “Ada apa?” “Boleh nyium nggak?” tanya Reyhan lirih. Oke, Reyhan sebenarnya nggak lihat filmnya. Karena dia lumayan takut sama film horor di depan sana. Pandangan Reyhan sedari tadi cuma ngelirik orang di sebelahnya yang lagi ciuman enak-enakan. Dasar Reyhan m***m, suka banget liat tontonan gratis. “Nyium? Nyium apaan. Tanganku nih ma

