"Kamu di sini?" Bara belum menjawab, hanya tersenyum menatap Vivi. Sungguh, ingin sekali ia peluk tubuh mungil yang sering ia dekap itu dulu. Tapi sepertinya itu hanya akan menjadi harapan dan bayangan. Bara tidak lupa jika Vivi sudah menikah dan akan menjadi seorang ibu. "Bara, apa kabar? Kenapa bisa ada di sini?" tanya Vivi lagi. Bara yang sejak tadi hanya menatap baru sadar. "Aku baik, Vi. Oh, ya aku lupa ngabarin klo aku punya cafe kecil di Jakarta. Dan aku di sini sekarang, aku ke sini klo aku ada jadwal ngeliat adik-adik di panti," ungkap Bara jujur. Mendengar itu Vivi menjadi lebih bersemangat, "Panti? Kapan? Aku habis dari panti bersama suamiku kemarin?" Bara langsung terdiam, ternyata benar dugaannya. Vivi mengunjungi panti, tapi kemudian buru-buru pulang setelah melihat m