39. Terlambat

1393 Words

Tiba di kediamannya, Destra segera naik ke atas. Dan benar saja, Vivi sudah ada di tepi loteng. Ada Viola, para pelayan, dan bodyguard juga di sana. Tapi hanya menyaksikan ketakutan. Kesal dengan sikap bodoh mereka, Destra menerobos dan lari ke tepi. "Tuan, berhenti. Sekali lagi kamu melangkah, aku akan loncat dari sini!” ancam Vivi langsung membuat Destra diam. Jujur, Vivi kecewa sekali. Masalahnya bukan sekali, dua kali Destra mengelabui dan mencoba memanfaatkannya. Vivi akan lebih senang jika Destra dan Bella meminta bayinya langsung padanya, meski sama-sama menyakitkan tapi setidaknya ia dianggap ada. Bukan dengan cara seperti ini! Pura-pura seolah melindungi, padahal tidak peduli. Berlaku seolah Vivilah istri yang dicintai, padahal dialah yang dikhianati. Haha! Miris sekali hidupny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD